Rabu, 09 April 2014

Perjanjian yang Kuat


” Jodoh pasti bertemu ”


Mitsaqan Ghaliza   Jodoh pasti bertemu , lagu yang sedang nge trend ini membuat saya flash back beberapa tahun lalu, mengingat kembali tentang pertemuan saya dengan suami, sampai akhirnya berhasil menjadi istrinya .
   Kilas balik seperti ini sebenernya membuat saya suka senyum – senyum sendiri, dan suami saya juga pasti senyum – senyum deh kalau baca cerita ini. oke lah mari kita flash back…
  Pertemuan pertama saya dengan suami adalah tahun 2001 , tanggal 05 April , yah saya ingat betul , karena pertemuan kami berlangsung diacara ulang tahun sahabat saya, jadi saya masih sangat sempurna untuk mengingat detail kejadian saat itu. Saya dikenalkan dengan suami oleh sahabat saya, dan jujur saja , suami saya itu ganteng * mudah2an ga dibaca sama suami,tar geer*. Dan sebagai wanita normal , saya tertarik dengan sosok yang bernama Iman Firmansyah ini, namun ya sudahlah saat itu saya hanya menyimpan sendiri rasa kagum saya, karena saya rasa pasti cowok seganteng dia sudah punya pacar. Perkenalan hanya sampai situ saja , sebelum kami bertemu kembali ditempat yang sama ” rumah sahabatku” , dan akhirnya perkenalan berlanjut dengan obrolan2 kecil via telepon , dan tak ada ikatan apa – apa , hanya sebagai teman. Karena ternyata kekaguman saya hanya sebatas kagum pada ketampanannya saja.

     2002 saya dan keluarga pindah ke Bandung , meninggalkan kota Garut tercinta. Teman baru banyak saya dapat disini . Begitu juga dengan cinta baru , *haiyaaaaah *.  Waktu pun berganti dengan begitu cepatnya. Hingga pada tahun 2006 , kejadiannya sore kalau ga salah deh , sekitaran pertengahan tahun , tiba – tiba saya mengingat nomor telepon rumah seseorang , dan nomor telepon rumah itu adalah nomor telepon rumah lelaki ganteng yang kini telah menjadi suamiku. Beranikan diri untuk nelepon , dan alhamdulillah ya sesuatu banget, telepon tersambung dengan sempurna , dan kami ngobrol saling bertukar nomor handphone. Sms an atau sekedar teleponan sering kami lakukan sebagai rutinitas harian.  Sekitar bulan desember 2006 , sahabat saya tunangan dan saya mnegunjungi rumahnya yang berdekaatan dengan rumah suami, otomatis kami bertemu. setelah sekian tahun tidak bertemu dan akhirnya kami bertemu, pertemuan itu ternyata memiliki arti berbeda untuk kami berdua, kami jatuh cinta . Dan komitmen pun terjalin dengan LDR an, tak apalah karena LDR juga bisa langgeng fikirku.
     Setelah Desember 2006 kami bertemu kembali , dan kejutan yang saya dapat adalah pada bulan februari 2006 dia melamarku, bingung sekali kala itu , entahlah perasaan seorang anak gadis yang kala itu masih berusia 21 tahun . Namun orang tua mneyarankan untuk menerima lamaran dari suamiku dengan catatan suamiku ini adalah pria baik , soleh dan orang tua sangat menyetujuinya. Dan Perjanjian yang kuat dihadapan Alloh SWT pun terjadi pada tanggal 03 April 2007 , selisih 2 hari dari tanggal pertemuan kami yang pertama . Dan terimakasih selalu aku panjatkan , terimakaasih yaa Rabb telah memberikan suami yang luar biasa , sabar dan sangat menyayangi aku dan marwah,juga keluargaku. Aku wanita beruntung yang memiliki suami hebat seperti suamiku …. Alhamdulillah perjanjian yang kuat ini akan menjadi perjanjian yang pertama dan terakhir untuk kami berdua, karena kami memang sudah ditakdirkan untuk saling melengkapi. Pernikahan bukan hanya bisa terpatok bahagia dengan gelimangan harta, namun ketulusan dan kesabaran suami lah yang membuat istri merasa kaya. Harta tidak akan pernah menjamin kebahagiaan , namun kasih sayang dan kesabaran penuh nan tulus pastilah menjadi landasan kebahagiaan. Aku mencintai dan menyayangimu karena Alloh yaa suamiku , jadilah imamku yang sempurna . tetaplah sabar menghadaapi segala kekuranganku. Terimakasih untuk selalu mencintaiku …….
lelaki yang baik hanya untuk wanita yang baik . Dan jodoh kalian akan dipertemukan pada saat yang tepat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar