TEMPO.CO, Surabaya---Berhasil menyabet penghargaan kelas dunia Socrates Award 2014 di London, Inggris, tak membuat Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini merasa puas. Dia justru semakin terpacu bekerja lebih keras demi mewujudkan kota Surabaya yang lebih baik lagi. Bahkan, Risma berambisi membawa kota Surabaya agar meraih penghargaan internasional lagi.
"Dalam
waktu dekat, saya ingin Surabaya mendapat Lee Kuan Yew Award 2014. Ini
penghargaan yang sangat bergengsi, semua dunia akan memuji-muji," kata
Risma, Selasa, 22 April 2014.
Namun, kata dia, ada satu
kota yang menjadi pesaing terberat Surabaya, yakni New York. Sebab, kota
New York juga berfokus pada pembangunan taman-taman kota. Meski
demikian, alumni Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya itu
optimistis dapat mengalahkan New York.
Menurut Risma, ada
satu kekurangan dari kota di negeri Paman Sam itu, yakni penanganan
masalah sosial. Selama ini, New York lebih menekankan pada pendekatan
pendidikan dan kesehatan. "Kota Surabaya unggul di pendekatan sosialnya.
Permasalahan-permasalahan sosialnya dapat tertangani dengan baik.
Partisipasi masyarakat juga sangat bagus, ini yang paling penting,"
ujarnya.
Meskipun New York lebih maju dalam hal
transportasi, Risma tak gentar. Sebab kota Surabaya pun sedang
mempersiapkan proyek Mass Rapid Transit sebagai angkutan masa depan.
Selain itu, kemacetan di kota Surabaya masih dapat teratasi dengan
segala kebijakannya. "Saya juga sudah presentasikan kota Surabaya kepada
Duta Besar Singapura, kok."
Dalam caturwulan pertama
tahun 2014 ini, Wali Kota kelahiran Kediri itu telah berhasil meraih
tujuh penghargaan, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Terbaru, pada 16 April lalu, kota Surabaya meraih penghargaan
internasional berupa Socrates Award 2014 dari Europe Business Assembly
kategori Kota. Risma menerima penghargaan tersebut di London, Inggris,
setelah sukses menyisihkan 110 kota di seluruh dunia.
DEWI SUCI RAHAYU
Sumber : TEMPO.CO, Surabaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar